Kisah Tsabita Boneka

Hai teman-teman, kali ini saya akan berbagi kisah tentang Tsabita Boneka

Awalnya ...dari hijrahnya keluarga kecil kami dari Jakarta ke Depok , kami mempunyai banyak kenalan dan teman baru disini. Salah satu kenalan kami- seorang pengrajin topi bayi- memperkenalkan kami pada kain yang disebut emen yang banyak didapat dekat kami tinggal. Kain ini mempunyai karakter yang unik, lembut berbulu halus dan agak elastis dan jika dijahit benangnya seolah tenggelam ke kain. Biasanya kain ini digunakan untuk baju/sweater untuk baju musm dingin.Tidak heran kain ini mudah didapat disini walaupun ada musimnya. karena di dekat wilayah kami ada beberapa garment besar yang mengerjakan baju-baju pesanan brand internasional.

Kembali ke kisah si emen tadi...teman kami tadi mendorong kami untuk membuat sesuatu dari kain emen, dan menunjukkan pada kami dimana kami bisa mendapatkan kain emen- yang waktu itu sangat berlimpah- ...(baik sekali ya teman baru kami ini...salut semoga Allah membalas kebaikkannya ).

Awalnya kami membuat peci bayi dari kain emen tersebut peci itu kami hias dengan kain felt. Idenya tentu karena anak pertama kami laki-laki yang masih balita , jadi kami ingin membuat sesuatu yang lucu yang bisa dipakainya. Disamping menjual sendiri secara langsung dengan gaya PKL di pasar kaget UI (sekarang sudah tidak ada). Kami juga menitipkan karya kami ke kenalan kami di Islamic Book Fair di Jakarta tahun 2001/2002 (kalo ga salah ingat nih). Ternyata responnya sangat luar biasa sehingga saya kewalahan menjahit peci sendiri. Saya pun mulai hunting penjahit untuk membantu, tapi pencarian  ini ternyata tidak mudah dan  membutuhkan waktu cukup lama untuk mencari penjahit yang cocok bekerjasama dengan kami.

Seiring dengan pertumbuhan putri kedua kami yang memasuki usia balita dan hadirnya putri ketiga kami yang kami beri nama Tsabita, saya mulai berfikir untuk membuatkan mainan untuk anak-anak putri kami, tentu mainan itu harus aman dan bernilai edukasi. Akhirnya saya mempunyai ide untuk membuat boneka muslim yang bajunya bisa dibongkar pasang dari kain emen yang pada saat itu (tahun 2003) belum ada yang menjualnya -setidak-tidaknya di dekat daerah kami tinggal belum ada mungkin di daerah lain sudah ada ya :). Saya pun berusaha belajar membuat boneka secara autodidak dari buku import pinjaman (weleh-weleh gak modal banget ya), hasilnya putri kedua kami Izzah sangat menyukai boneka buatan saya..duh senangnya karya pertama langsung sukses untuk anak :)

Tanpa diduga teman-teman saya pun tertarik dan minta dibuatkan boneka yang sama dengan boneka punya Izzah, inilah awal dari binis boneka buatan kami yang akhirnya kami beri merk Tsabita seperti nama putri ketiga kami yang waktu itu masih bayi. 

Saat Islamic book Fair 2003 kami mencoba menitipkan boneka muslim buatan kami ke stand kenalan kami sebanyak 50 boneka yang lagsung habis dalam sehari di hari pertama!. Padahal saya hanya membuat cuma 50 boneka itu saja yang saya pikir cukup untuk pameran selama seminggu :). Sejak saat itulah kami mantap dan fokus menggeluti kerajinan membuat boneka ini bahkan suami saya memberi dukungan penuh waktu dan tenaganya dengan meninggalkan pekerjaanya sebagai konsultan arsitek di tempat dia bekerja.

Kini model dan desain buatan Tsabita Boneka telah semakin berkembang bukan hanya boneka muslim tetapi juga boneka tangan, boneka jari dan boneka muppet , bahkan boneka tangan profesi kami sempat diliput media seperti tabloid Nova, Koran Tempo, Majalah Aliya, TransTV dan  DAAI TV sekitar tahun 2005-2006 bisa di lihat di http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=11738&no=2  .Dan peminat boneka kami bukan hanya dari Indonesia tapi juga sudah menjangkau Malaysia dan Singapura.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan ilham kepada kami dan membuka jalan bagi kami untuk menggeluti usaha kerajinan boneka ini. Mudah-mudahan kami tetap menjadi orang yang bisa mensyukuri nikmat Nya. Demikian teman-teman sebagian kisah awal mulanya Tsabita boneka. semoga bermanfaat.

Komentar